Senin, 02 April 2012

PENGANTAR PENDIDIKAN : BAB IV PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN

BAB IV PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawsan kesejarahan, yakni pengalama-penglaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kikni, dab aspirasi serta harapan masa depan.Melalui pendidikan, setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Serentak dengan itu, melalui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karen pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa depan. Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Oendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.” A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia, pendidikan nasional berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional merupakan landasan Sistem Pendidikan Nasional. Demi pemahaman dan karena adanya saling berpengaruh antara pendidikan dan latar sosio-kultural, maka perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian kebudayaan. Kebudayaan dimaksudkan dalam arti luas yakni “keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.” (Koentjaningrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat: 1) Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nila, norma-norma, peraturan dan sebagainya. 2) Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3) Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia (Koentjaningrat, 1974: 15-22). Berbagai wujud kebudayaan itu selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perubahan dan kemajuan manusia dan masyarakat pendudkung kebudayaan itu. Pengertian kebudayaan yang begitu luas tersebut seringkali dipecah lagi dalam unsur-unsurnya, dan sering dipandang sebagi unsur-unsur universal dari kebudayaan, yakni: a) Sistem religi dan upacara keagamaan b) Sistem dan organisasi kemasyarakatan c) Sistem pengetahuan d) Bahasa e) Kesenian f) Sistem mata pencarian g) Sistem teknologi dan peralatan Unsur-unsur tersebut diurutkan mulai yang umumnya sukar berubah atau kena pengaruh kebudayaan lain sampai mudah berubah atau diganti dengan unsur serupa dari kebudayaan lain. (Koentjaningrat, 1974: 11-13). Perkembangan masyarakat beserta kebudayaannya sekarang ini makin mengalami percepatan serta meliputi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Percepatan perubahan itu terutama karena percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, utramanya teknologi informasi. Sejarah telah mencatat bahwa perubahan dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri relatif lebih lama dibandingkan dengan perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi. Bahkan di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia masih berada dalam masa transisi dari masyarakat pertanian ke masyarakat informasi. Perubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. 1. Kecenderungan Globalisasi Istilah globalisasi (asal kata: global yang berarti secara umumnya, utuhnya, kebulatannya) bermakna bumi sebagai satu keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antarbangsa di dunia makin besar; dengan kata lain: Menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan. Suatu peristiwa yang terjadi pada suatu negara tertentu akan tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok dunia, dari perkotaan sampai pedesaan, serta akan mempunyai dampak terhadap manusia dan masyarakat si mana pun di dunia ini. Dunia seakan-akan menjadi sempit dan tak menghiraukan lagi batas-batas negara. 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perkembangan iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Perkembangan iptek pada akhir abad ke-20 ini sangat mengesankan, utamanya dalam bidang-bidang transportasi, telekomunikasi dan informatika, genetika, biologi molekul serta bioteknologi, dan sebagainya. Dan hampir dapat dipastikan perkembngan yang makin cepat itu masih akan berlanjut dalam abad ke-21 yang akan datang, dan demikian pula dengan limpahannya akan bersifat global. Percepatan perkembangan iptek tersebut terkai dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis (Filsafat Ilmu, 1981: 9-15). Segi landasan ontologis, objek telaahan ialah berupa pengalaman atau segenap wujud yang dijangkau oleh indera telah mengalami perkembangan yang pesat karena telah didapatkannya peranti (device) yang membantu alat indera tersebut. Selanjutnya, dari segi landasan epistemologis, cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Berabad-abad lamanya orang berpegang sepenuhnya pada metode deduksi ala Arisoteles. Pada permulaan abad ke-17 metode induktif oleh Francis Bacon menekankan bukti-bukti empiris sebagai batu uji kebenaran. Dan akhirnya landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek tersebutsecara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni: 1) Penelitian dasar (basic research) 2) Penelitian terapan (applied research) 3) Pengembangan teknologi (technological development) 4) Penerapan teknologi. Biasanya langkah-langkah tersebut diikuti oleh langkah evaluasi, apakah hasil iptek dapat diterima oleh masyarakat, misalnya dari segi etis-politis-religius-dan sebagainya. 3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi, utamnya satelit komunikasi, komputer dan sebagainya. Seperti yang telah dikemukakan bahwa kemajuan ini telah mendorong perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi; dan untuk indonesia, terjadi perubahan yang hampir serentak dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Beberapa contoh pemakaian satelit komunikasi seperti komputer dan sebagainya telah membuka peluang surat elektronik, surat kabar elektronik, sistem cetak jarak jauh, siaran televisi langsung ke rumah-rumah (DBS) dan lain-lain. Seiring dengan itu, komunikasi antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi. 4. Peningkatan Layanan Profesional Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalh meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat memungkinkan anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya, serta daya kritis semakin tinggi. B. Upaya Pendidikan dalam mengantisipasi Masa Depan Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat dan padat, dan sebagainya tentulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahn serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik. Pendekatan sistematis adalah pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap; sedang sistematik adalah menunjuk pada pendekatan sistem dalam proses berpikir yang mengaitkan secara fungsional semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut. Oleh karena itu, keberhasilan antisipasi terhadap masa depan sangat ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan. 1. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan Dalam pembicaraan tentang perkiraan masyarakat masa depan, secara tersirat telsh pula dibicarakan tentang tantangan-tantangan yang akan dihadapi manusia masa depan, seperti: kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi dalam berbagai bidang, kemampuan menyaring arus informasi yang semakin cepat dan padat, serta kemampuan untuk bekerja secara profesional. 2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat masa depan serta profil manusia diharapkan berhasil di dalam masyarakat itu maka perlu dikaji berbagai upaya masa kini yang memungkinkan mewujudkan manusia masa depan tersebut. a. Perubahan Nilai dan Sikap Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, acuan yang seharusnya yang menjadi rujukan perilaku yang bersumber dari berbagao hal, seperti agama, hukum, adat istiadat, moral, dan sebagainya, baik tertulis maupun tidak tertulis. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan. b. Pengembangan Kebudayaan Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk dalam hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Kebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari sistem religi. Kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencarian, sampai dengan sistem teknologi dan peralatan. Untuk mengantisipasi masyarakat masa depan, mempertahankan kebudayaan akan memegang peranan yang sangat penting. Utamanya bagi bangsa Indonesia yang sedang berubah secara serentak dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi, sehingga melestarikan nilai-nilai luhur pancasila akan sangat membantu dalam upaya memilih dan memilah segala pengaruh yang datang agar tidak terjadi krisis identitas bangsa Indonesia. c. Pengembangan Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa depan yang akan datang. Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu: 1) Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang vital. Seperti manufakturing pertanian. 2) Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing. 3) Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia. 4) Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai. 5) Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar