Senin, 02 April 2012

SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING DI DUNIA

SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING Pemikiran-pemikiran mengenai bimbingan dan konseling memang sudah ada sejak jaman Yunani kuno. Karena ketertarikannya pada pemahaman psikologis individu, Plato dianggap sebagai konselor Yunani kuno saat itu. Kemudian menyusultokoh-tokoh lain seperti Aristoteles, Hippocrates, dan para dokter (tabib) yang jugamenaruh perhatian terhadap bidang psikologi. Namun, gerakan bimbingan dan konseling di sekolah mulai berkembangsekitar permulaan abad ke-20 sebagai dampak dari revolusi industri. Tepatnya tahun1908-1909 yang merupakan periode dasar-dasar ilmiah bimbingan dan konselingdiletakkan oleh beberapa ahli ilmu jiwa dan pendidikan. Masalah bimbingan dankonseling di Amerika Serikat telah mulai dirintis sejak tahun 1887. Di AmerikaSerikat, gerakan bimbingan dan konseling dipelopori oleh tokoh-tokoh berikut: 1. Eli Weaper, pada tahun 1906 menerbitkan buku ‘Memilih Suatu Karir´dan membentuk komite guru pembimbing di setiap sekolah menengah di New York. Komite tersebut bergerak untuk membantu siswa dalammenemukan kemampuan-kemampuan dan belajar tentang bimbinganmenggunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam rangka menjadiseorang pekerja yang produktif. 2. Jesse B. Davis, seorang konselor sekolah di Detroit mulai memberikanlayanan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA pada tahun 1898.Pada tahun 1907, dia diangkat menjadi kepala SMA di Grand Rapids,Michigan, dan memasukkan program bimbingan di sekolah tersebut.Tujuan dari program bimbingan tersebut adalah untuk membantu siswaagar mampu (a) mengembangkan karakternya yang baik sebagai asset bagisetiap siswa dalam rangka merencanakan, mempersiapkan, dan memasukidunia kerja; (b) mencegah dirinya dari perilaku bermasalah; dan(c)menghubungkan minat pekerjaan dengan kurikulum 3. Frank Parson, dikenal sebagai ‘Father of The Guidance Movement in American Education’. Dia mendirikan biro pekerjaan pada tahun 1908 diBoston Massachussets, yang bertujuan membantu siswa dalam memilih karir yang didasarkan atas proses seleksi secara alamiah dan melatih guruuntuk memberikan pelayanan sebagai konselor. Dialah yang mengemukakan istilah atau pengertian tentang vocational guidance. Dia pulayang mengusulkan agar masalah vocational guidance dimasukkan dalamkurikulum sekolah.4. 4. E. G. Williamson, pada akhir tahun 1930 dan awal tahun 1940 menulis buku ‘How to Counsel Students: A manual of Techniques for Clinical Counselors’. Model bimbingan sekolah yang dikembangkan oleh Williamson terkenal dengan nama trait and factor (directive) guidance. Dalam model ini, para konselor menggunakan informasi untuk membantusiswa dalam memecahkan masalahnya, khususnya dalam bidang pekerjaandan penyesuaian interpersonal. Peranan konselor bersifat direktif denganmenekankan pada mengajar keterampilan dan membentuk sikap dan tingkah laku. 5. Carl R. Rogers, mengembangkan teori konseling client-centered, yangtidak terfokus kepada masalah, tetapi sangat mementingkan hubunganantara konselor dengan kliennya. Pendekatan atau teori konseling Rogersini terangkum dalam dua bukunya, yaitu Counseling and Psychotherapy (1942) dan Client-Centered Therapy (1951). Selama tahun 1960, 1970, dan 1980-an, telah terjadi perkembangan dalam peran dan fungsi konselor sekolah berikut program-programnya. Perkembangan tersebut meliputi: (a) pengembangan, penerapan, dan evaluasi program bimbingankomprehensif; (b) pemberian layanan konseling secara langsung kepada para siswa,orang tua, dan guru; (c) perencanaan pendidikan dan pekerjaan; (d) penempatansiswa; (e) layanan ‘referral’, rujukan; dan (f) konsultasi dengan guru-guru, tenagaadministrasi, dan orang tua. Khusus menyangkut peran konselor di sekolah dasar,’Joint Committee on Elementary School Counselor´ mengklasifikasikannya menjaditiga peran, yaitu: konseling, konsultasi, dan koordinasi.

2 komentar: